Agenda Kegiatan

Pameran batik "Mengungkap Makna Simbolik motif batik di Era Pandemi."

Salinan dari pameran batik (1).pngSalinan dari pameran batik (2).pngSalinan dari pameran batik (3).pngSalinan dari pameran batik.png


Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta melalui Unit Pengelola Museum Seni Jakarta mengadakan kegiatan Pameran Batik. Batik merupakan salah satu teknik menghias kain tradisional dengan menggunakan malam atau lilin, yang berkembang di Indonesia dan beberapa negara didunia. Batik Indonesia, sebagai keseluruhan teknik, teknologi, serta penggunaan motif-motif yang memiliki ciri khas daerah pembuatnya. Batik juga termasuk jenis kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian yang tidak akan lepas dari budaya Indonesia.

Perjalanan panjang Batik Indonesia sampai pada tanggal 2 Oktober 2009, dimana Batik pertama kali menggema di ruang sidang UNESCO yang berlangsung di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Melalui sidang Intergovernmental Committee for the Safeguard of the Intangible Cultural Heritage, Batik resmi dikukuhkan menjadi Warisan Budaya Takbenda Dunia milik Indonesia, menyusul Keris dan Wayang sebagai pendahulunya. Untuk memperingati hari bersejarah tersebut, maka setiap tanggal 2 Oktober, seluruh rakyat Indonesia dan dunia memperingati Hari Batik Nasional.

Museum Tekstil sebagai salah satu museum dibawah Unit Pengelola Museum Seni, Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta, bergandengan tangan bersama Yayasan Batik Indonesia menyelenggarakan pameran Batik dengan judul Mengungkap Makna Simbolik Motif Batik di Era Pandemi” dalam rangka peringatan Hari Batik Nasional tahun 2021. Motif-motif Batik yang memiliki filosofi yang mendalam terkait kehidupan manusia, termasuk di saat ada kemalangan atau kesusahan, seperiti kondisi pandemic saat ini. Oleh karena itu, kurang lebih 100 lembar Batik akan dipamerkan dengan motif Tambal, Udan Liris dan Gringsing dari koleksi Museum Tekstil, Yayasan Batik Indonesia dan kolektor batik Indonesia.

“Saya sangat mengapresiasi setinggi-tingginya atas penyelenggaraan Pameran Batik ini, tentu saja kegiatan ini telah berkontribusi nyata terhadap keberlangsungan Warisan Budaya Takbenda yaitu Batik Indonesia” Ujar Iwan, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta.

Kegiatan pameran batik kali ini diselenggarakan dari tanggal 2 sampai 30 Oktober. Rangkaian kegiatan akan disemarakkan dengan beberapa acara diantaranya tanggal 2-28 Oktober terdapat Lomba Cipta Kreasi Batik Motif Tambal, Udan Liris dan Gringring. Tanggal 6, 14 dan 27 Oktober diramaikan dengan kegiatan Workshop Membatik yang diikuti siswa-siswi SMK dan Komunitas Wastra di DKI Jakarta. Dan di tanggal 8, 13, 15, 22, 28 dan 30 Oktober dilengkapi dengan kegiatan Webinar terkait Batik Indonesia.

“Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta juga terus bersinergi dalam pelestarian batik bersama Yayasan Batik Indonesia. Mudah-mudahan kegiatan ini dapat berlangsung dengan baik dan terlaksana dengan sempurna” Ujarnya lagi.

Tentu saja Pameran Batik ini mendapatkan dukungan penuh melalui DAK (Dana Alokasi Khusus) dan BOP (Bantuan Operasional Penyelenggaraan) Museum dan Taman Budaya dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Yayasan Batik Indonesia dan para kolektor Batik Indonesia serta segenap pihak yang telah mendukung pameran ini, yang terus bersinergi dengan Museum Tekstil dalam pelestarian Batik. Pelestarian dan pengenalan Batik kepada generasi muda menjadi visi dan salah satu misi dari Museum Tekstil dan regenerasi pelestarian Batik ini menjadi tanggung jawab bersama untuk memastikan Batik menjadi pusaka budaya kebanggaan Bangsa Indonesia.