Berita

Merak Ngibing

Merak Ngibing.jpg

Kain dengan ragam hias batik Merak Ngibing ini dibuat dengan teknik tenun datar, yaitu dari benang katun yang dipintal dan ditenun dengan mesin. Motif Merak Ngibing menggambarkan susunan bentuk burung merak dengan ekor yang menjuntai, dan bentuk parang gondosuli dengan ukuran kecil, yang disusun berdampingan dengan pengulangan arah diagonal. Bidang motif diisi sisik sawut, sawut, cecek telu, dan cecek. Komposisi warna meliputi gradasi biru dan krem yang dihasilkan dari pewarna sintetis. Hanya bagian ragam hias yang pewarnanya berbeda. Model pembagian ragam hias seperti ini disebut isuk-sore, (pagi-sore).

Batik Garut mendapat pengaruh dari batik Solo, Yogyakarta, Cirebon, Indramayu, Pekalongan, dan ornamen Cina. Pengaruh Indramayu terlihat pada ragam hias merak ngibing, artinya merak yang menari. Pengaruh daerah lain  terlihat pada ragam hias yang bersifat naturalis, seperti motif flora dan fauna di alam sekitarnya. Ragam hias ini disesuaikan dengan kebiasaan para pembatik di Garut, disebut garutan. Misalnya motif lereng dari Solo dan Yogya disesuaikan penyebutannya menjadi rereng, yang meliputi antara lain motif rereng calung, rereng sarutu. Tata warna batik Garut dikenal dengan nama gumading, yaitu warna cokelat ke arah kuning, atau warna krem ke arah kuning muda, dan berkesan lebih cerah. 

Masyarakat Garut mengenal golongan menak (bangsawan) dan masyarakat biasa, namun dalam pemakaian kain batik tidak ada aturan ragam hias yang hanya digunakan khusus untuk golongan tertentu. Filosofi hidup mereka adalah setiap orang memiliki derajat yang sama, sehingga tidak diperlukan jenis motif yang khusus. 
           
Kondisi alam Garut yang subur sangat mempengaruhi karakteristik masyarakatnya. Orang Garut umumnya bersifat sederhana dan gotong royong. Hal ini tercermin pada penggunaan warna dominan gumading yang menjadi ciri khas batik garutan, memberi kesan ringan, terbuka, ramah, dan cantik. Batik garutan dengan motif Merak Ngibing ini asli berasal dari Garut dan dibuat dengan teknik batik tulis.

Sumber Rujukan:
Hasil Kajian Koleksi Pameran Tetap Museum Tekstil, 2021.