Jelajah

Perahu Kora-Kora, sang gagah dari Timur

kora kora.jpg


Antonio Galvao, seorang Portugis, pada tahun 1544 telah menguak tabir pembangunan perahu/kapal di Nusantara bagian timur (Maluku dan Sekitarnya). Dia menguraikan teknik pembuatan kapal orang Maluku yang menurutnya menyerupai telur dengan kedua ujung dibuat melengkung ke atas, tujuannya agar perahu itu dapat berlayar maju dan mundur.

Perahu tidak dipaku dan didempul, tetapi diikat dengan tali ijuk melalui lubang yang dibuat di bagian lunas, rusuk linggi depan dan linggi belakang. Di bagian dalam terdapat bagian yang menonjol dan berbentuk cincin untuk tempat memasukan tali ijuk pengikatnya. Papan-papan disambung dengan pena (pasak) kayu atau bambu yang dimasukan pada lubang kecil di ujung depan. Sebelumnya, pada bagian sambungan papan diolesi dengan semacam damar agar air tidak dapat masuk.

Kemudian papan-papan pun disambung berapit-apit dengan kemahiran tinggi. sehingga yang melihatnya akan mengira bahwa bentuk itu berbuat dari satu bilah papan saja.

Kapal yang berasal dari pulau penghasil buah pala terbanyak ini dahulu sering digunakan sebagai kapal perang dan kendaraan para prajurit kesultanan saat berekspansi bahkan hingga ke Mindanau, Filiphina Selatan pada masa kepemimpinan Sultan Babullah. Dan sekitar tahun 1950-an masyarakat Ternate menggunakan Kora-kora saat menyambut dan menjemput kedatangan Presiden Soekarno